.png "Author Photo"){kind=small}
SERDANG BEDAGAI - Lanjutan pertandingan babak delapan besar pada Turnamen Piala Dambaan Kemerdekaan RI ke-80,yang digelar dilapangan bola kaki Desa Liberia - Matapao,kecamatan Teluk Mengkudu - Sergai memasuki babak perdelapan final,Senin 25 Agustus 2025.
Pertandingan pertama, Coffe FC melawan Barkha FC dari Bandar Khalifa. Coffe FC terlihat menurunkan pemain yang bukan pemain inti,karena tidak terlihat "pemain lasak". Kurniawan (7) dan Baginda dalam squad yang turun tadi sore.
Binaan Ustor dan Iwan Seroja dengan Mandor Ferry Anggara,sejak peluit dibu nyimak wasit terus mendobrak pertahanan Barkha FC,tapi belum mem buahkan gol. Sekitar pertandingan berjalan 15 menit,terjadi scrimamage atau kemelut depan gawang Barkha FC,dan wasit saat itu melihat bola menyentuh tangan pemain Barcha FC.
Spontan wasit meniup pluit dan berlari sembari menunjuk titik pinalti, putusan wasit disambut protes dari para pemain Barkha FC. Sempat terjadi perdebatan antara pemain Barkha FC dengan Wasit yang memimpin pertandingan,hingga terhenti nya pertandingan dan Wasit dan kedua Hakim Garis selanjutnya ke meja Panitia, dan terlihat Wasit mengukuhkan pendapatnya,kalau terjadi hands ball di area pinalti.
Kemelut itu waktunya bertambah, seiring suara Adzan Ashar dari Mesjid terdengar,yang seperti biasa jika Adzan makan pertandingan dihentikan..
Lebih 15 menit usai Adzan Ashar, terlihat Kiper Barkha FC menuju tiang gawang,sementara pemain lainnya berdiri melihat dari pinggir lapangan. Penjaga gawang Barkha FC berdiri ditengah gawang, seakan-akan menerima tendangan pinalti.
Saat wasit meniup tanda tendangan pinalti dilakukan,penjaga gawang Barkha FC diam mematung alias tidak bereaksi dan dengan perlahan pemain Coffe FC sepertinya hanya menendang bola secara perlahan kearah gawang.
Setelah gol terjadi skor 1-0 untuk Coffe FC,para pemain Barkha FC malah ada yang membuka baju sekalipun pemain Coffe FC sudah siap ditengah lapangan.
Setelah ditunggu sesaat,pemain Barkha FC tidak melanjut kan pertandingan,Wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan babak pertama berakhir,dan pertandingan babak kedua juga tidak dilanjutkan lagi.
Pertandingan kedua,Jurnalis FC dengan Mandor Sugiono yang berambisi maju ke semi final melawan tim tuan rumah PSPB (b),babak pertama berjalan tidak seimbang.
Belum ada 10 menit pertandingan,dari luar kotak pinalti salah seorang pemain PSPB FC melakukan tendangan setengah tiang mendatar kearah kiri gawang yang dijaga Malik Celup, kiper tak bereaksi atas tendangan yang cukup kerasi itu. Gol pertama untuk PSPB FC, dan sekitar 10 menit kemudian kembali gawang Malik Celup kebobolan hasil umpan lambung dari salah Seorang pemain PSPB--- b.
Gol ketiga pada babak pertama ini,juga terjadi hasil tendangan silang dari arah kanan penjaga gawang Jurnalis FC,dan gol ini juga tak mampu ditepis dan terlihat Kiper hanya bengong melihat bola memasuki jala gawangnya. Skor 3 - 0 untuk kemenangan PSPB FC (b), menutup babak pertama.
Setelah beristirahat,terlihat kedua tim melakukan pergantian pemain,dan Suker dan temannya dari Jurnalis FC masuk.
Mutu permainan berubah,Jurnalis FC terlihat mencoba menekan pertahanan PSPB- b,guna memperkecil angka kekalahan mereka. Akhirnya,kerja keras tim Jurnalis FC membuahkan hasil dan skor berubah menjadi 3-1.
Permainan kembali memanas,terlihat pemain PSPB (b) staminanya mulai menurun dan kesempatan ini dimanfaat kan oleh pemain Jurnalis FC. Gol kedua merubah kedudukan menjadi 3-2,dimana PSPB- (b) masih unggul.
Sekalipun pemain Jurnalis FC terus menekan gawang PSPB-B,ternyata sore tadi Dewi Fortuna tidak memihak kepada tim binaan Mandor Sugiono.
Wasit menutup pertandingan dengan skor 3-2 untuk tim tuan rumah,artinya Jurnalis FC terpaksa mengikuti jejak Barkha FC untuk membawa koper alias masuk kotak. Angan-angan untuk menuju babak semi final,kandas sudah.
Sedangkan Coffe FC dan PSPB (b) dipastikan maju ke babak selanjutnya, atau perempat final menunggu lawan nya yang akan bertanding besok. ( biet )
