Komisi E DPRD Sumut Dukung Program Pendidikan Gubernur Bobby Nasution Siapkan Gen Z Isi Pembangunan

Komisi E Dewan Perwakilan Rakyar Daerah (DPRD) Sumatera Utara mendukung program-program pendidikan dan kesehatan yang disampaikan dalam pidato perdana

Editor: PoskotaSumut.id author photo

Ketua Komisi E DPRD Sumut Drs.HM Subandi. ST.MM

MEDAN - Komisi E Dewan Perwakilan Rakyar Daerah (DPRD) Sumatera Utara mendukung program-program pendidikan dan kesehatan yang disampaikan dalam pidato perdana Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution pada Sidang Paripurna yang digelar, Senin 3 Maret 2025. di Gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan.

Hal ini disampaikan Ketua Komisi E DPRD Sumut Drs.HM.Subandi. ST.MM saat diminta tanggapannya terkait pidato perdana Gubernur Sumut Bobby Nasution. "Saya mengikuti Paripurna dari awal ya kita menangkap pesan-pesan yang disampaikan oleh Bapak Gubernur tadi yang berkaitan dengan Komisi E,  ada beberapa hal pertama terkait dengan pendidikan dan Kesehatan."ujar Subandi. Selasa 4 Maret 2025

Lanjutnya, pak gubernur menyampaikan bahwa, pendidikan itu ke depan dalam rangka menyiapkan generasi muda, anak-anak muda  Gen Z untuk mengisi pembangunan kita dan mempersiapkan Indonesia emas 2045. Maka, ini harus menjadikan anak-anak yang berkualitas. tentu mulai dari sejak dalam kandungan, itu semuanya dipersiapkan. 

"Jadi bukan hanya anak yang pada tingkatan sekolah saja, tapi kita siapkan dari nol sampai kepada usia-usia sekolah dan persiapan untuk memasuki dunia pekerjaan. Tetapi, ada beberapa hal juga yang menjadi konsentrasi kita, misalnya, jangan lagi ada sekolah yang tidak dialiri listrik dan jangan perna sempat terjadi. Kenapa, karena kita sekarang sudah mengarah ke digitalisasi. Benar ketika kita berpikir ini adalah ide yang baik. Tetapi juga fasilitas pendidikannya juga harus sudah baik dan sejalan."terangnya.

Selain itu ucap Subandi, memperbaiki fasilitas pendidikan kita dengan meningkatkan, misalnya sungguh memprihatinkan di Sumatera Utara, banyak sekolah-sekolah yang sudah dibangun puluhan tahun yang lalu, pada kondisi rendah, kemudian sekarang sudah di mana-mana tinggi, sekolah manjadi terendam air, bangunannya sudah menjadi bangunan tua dan berlumut dan sebagainya. Ini kan perlu perlu harus renovasi, jadi sekolah-sekolah ini kita renovasi. 

Kemudian yang kedua juga, mobilernya. mobiler-mobiler yang di sekolah kita, di Sumatera Utara, masih banyak yang memakai mobiler yang lama. Jadi, kursi-kursi yang dari kayu, sudah usang dan berpatahan, meja sudah bolong-bolong, ini kan sebenarnya sudah enggak layak lagi dipakai. nah inilah yang harus kita perbaharui dengan yang lebih bagus dan baik, tentunya ini menjadi perhatian.

Jadi yang ketiga lanjut Subandi, apa yang juga disampaikan pak gubernur tadi, nanti kalau sudah gedungnya bagus mobiler bagus, tentu sistem pembelajaran agar baik kita menggunakan sistim digitalisasi. Mungkin sekarang sudah banyak sekolah-sekolah yang di kota, sekolah modern itu memakai Smartclassroom atau papan tulis digital. 

Dengan smartclassroom ini kan membantu proses pembelajaran yang lebih indah. Kalau selama menjelaskan sesuatu untuk menggambarnya saja misalnya guru Biologi,Fisika,Matematika dan Kimia, itu sangat lama. Jadi sekarang semua bidang studi dengan sistim digitalisasi itu dapat membantu menerangkan contoh sejarahnya, pahlawannya, ilmu pastinya, semua bisa digambarkan. Biologi kita menggambarnya kalau kerangka manusia ini apa itu dengan foto dengan sistim didgitalisasi mudah dan  tepat anak pun juga muda dimengerti. 

"Ini sangat bagus, saya  sangat mendukung, khususnya komisi E sangat seriuslah menanggapi apa yang disampaikan pak gubernur. Ketiga bidang pendidikan itu, kalau keempatnya di bidang pendidikan itu adalah bagaimana sistem pendidikan kita memperbaiki kualitas guru ya kualitas itu sehingga proses kegiatan belajar mengajar menjadi lebih baik. 

Kemudian, juga menciptakan suasana pendidikan di sekolah itu yang kelimanya adalah suasana sekolahnya yang nyaman, aman, kebersihan ya mendidik adalah budi pekerti, anak-anak yang menjadikan anak-anak yang beriman, bertakwa, nah ini kan 5 poin ini kita pikir harus bisa sosialisasikan kepada sekolah-sekolah kita, supaya ini bisa terealisasi dan kita tentu akan menyiapkan generasi-genarasi muda yang baik meningkatkan kualitas pendidikan di Sumatera Utara.

Bidang Kesehatan

Terkait dengan kesehatan pak gubernur juga sudah menyinggung bagaimana bahwa kesehatan di Sumatera Utara. ini juga harus menjadi perhatian khusus, karena memang tingkat kepedulian Unversal Health Coverge (UHC)  kita di Sumatera Utara masuk yang terendah itu. Oleh Sebab itu kita bagaimana kita meningkatkan UHC dengan cara mengikutsertakan BPJSe kepada seluruh masyarakat Sumut dengan pelayanan kesehatan yang mangkin baik itu,  meningkatkan usia hidup masyarakat semakin panjang.

Karena tadi itu dia sampaikan di awal bahwa usia hidup atau apa istilahnya tingkat umur panjang itu Sumatera Utara masuk yang rendah. Ini nanti bisa bertambah dengan  pelayanan kesehatan yang lebih baik.

"Jadi, kalau orang sakit kalau orang yang sudah tua mudah mendapatkan pelayanan kesehatan. Jangan dia udah sakit udah tua biaya sudah enggak ada enggak bisa berobat lagi, dengan kita meningkatkan UHC kita, berarti BPJS yang mungkin seperti di Medan yang dilakukan Bobby Nasution saat menjabat Walikota Medan, orang bisa berobat dengan KTP.  jadi orang-orang miskin orang-orang susah, Jompo dan sebagai-sebagainya itu, mungkin biaya hidupnya sudah tidak ada apa, ya dia bisa berobat dengan KTP saja.

Jadi konsentrasi di bidang kesehatan dan saya melihat ini program ini cukup baik, walaupun nanti efeknya pasti kita akan menambah biaya kesehatan yang besar. Karena kalau kita mau UHC Sumatera Utara, mungkin cukup besar dana yang kita butuhkan. 

"Ini harapan kita Komisi E DPRD Sumut beberapa bulan lalu, sudah menyampaikan juga dengan Dinas Kesehatan bahwa, ini Kabupaten Kota harus diikut sertakan, bahwa kami punya konsep untuk mencapai Sumatera Utara ini UHC bisa berobat dengan KTP itu, Kabupaten Kota kita kasih beban 80% wilayahnya, pemerintah Sumatera Utara 20% . Tapi 20% untuk Sumut, untuk semua Kabupaten Kota.Toh,..Pemprov Sumut yang menanggung beban yang besar dalam hal ini."ucapnya 

Kalau ini sudah terjadi, maka Sumut sudah bisa UHC, tentu juga kita harus perhatian terhadap rumah sakit rumah sakit yang ada di Sumatera Utara. Dan rumah sakit rumah sakit kita harus langsung memberikan pelayanan prima. Jangan karena masyarakat nanti sudah kita kasih jaminan kesehatannya, tapi pelayanan jelek, Itu yang kita temukan sekarang, banyak rumah sakit itu pelayanan asal-asalan . 

"Komisi E akan melakukan sidak kelapangan-kelapangan ke rumah-rumah sakit ini haruslah  mau persiapkan diri meningkatkan pelayanan di masing-masing rumah sakit. Karena, pemerintah Sumatera Utara akan konsentrasi meningkatkan UHC. Ini jumlah dana yang dilakukan mungkin 200 miliar nggak ke mana nanti itu. untuk menjamin masyarakat Sumatera Utara semua kita berobat secara gratis. Nah, ini tentu dampaknya ke rumah sakit akan banyak orang datang berobat bahkan banyak memeriksakan, tapi Rumah Sakit harus siap menerima pasien-pasien ini memberikan pelayanan prima memberikan pelayanan terbaik. Orang datang ke rumah sakit, orang merasa sakitnya sudah berkurang. Jangan orang datang ke rumah sakit tambah sakitnya."tegasnya.

Kenapa, orang banyak berobat ke luar negeri, karena dia merasa begitu dia masuk sudah nyaman rasanya. nnah ini tidak terjadi ,tapi sudah ada juga yang bagus-bagus juga tapi masih banyak yang belum bagus. 

Kita akan sidak, kita akan berikan masukan, kita akan undang, ke rumah sakit rumah sakit ini akan meningkatkan pelayanan. Dan, kita harus tegas, BPJS harus tegas, terutama BPJS kalau pelayanannya tidak baik kita putus saja BPJS-nya. Jangan dibiarkan terus-terusan mereka makin kaya ya, karena banyak pasien BPJS, tapi pelayanannya jelek Ini ada kami temukan, tapi perlu kita sebutkan. 

"Nah, ini nanti bagian yang akan kita bicarakan di DPRD,DPR RI juga, supaya peningkatan pelayanan pelayanan rumah sakit ini semakin baik. Sehingga, rakyat kita tidak lagi berpikir berobat ke luar negeri. lagi orang-orang miskin, orang-orang jompo orang-orang yang terlantar, itu bisa berobat dengan KTP saja atau data diri saja. Nah, ini dua hal tadi pidato pertama  pak gubernur yang berkaitan dengan Komisi E."papar Subandi. 

Share:
Komentar

Berita Terkini