MEDAN – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Wilayah Sumut, Agung Kurniawan, memastikan program Makan Bergizi (MBG) menjangkau seluruh tingkatan sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA.
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Rabu 1 Oktober 2025.
Menurut Agung, secara tingkatan sekolah, program MBG hampir merata berjalan di Kota Medan. "Kalau untuk Kota Medan yang belum berjalan hanya di Kecamatan Belawan, selebihnya sudah ada semua. Bahkan mulai dari PAUD pun sudah banyak yang ikut," jelasnya.
Ia menambahkan, hingga saat ini sudah terbentuk 122 Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) di Sumut.
Rincian Bantuan
Agung menjelaskan, bantuan MBG disusun berdasarkan kebutuhan gizi sesuai usia anak.
Untuk PAUD hingga kelas 3 SD, jumlah bantuan ditetapkan Rp13.000 per peserta didik, dengan rincian Rp8.000 untuk bahan baku, Rp3.000 untuk operasional, dan Rp2.000 untuk insentif sewa.
Untuk kelas 4 SD hingga SMA, jumlah bantuan ditetapkan Rp15.000 per peserta didik.
“Perbedaan nominal ini karena kebutuhan gizi anak SMP ke atas lebih tinggi dibanding anak usia di bawah 10 tahun. Jadi wajar kalau dibedakan,” kata Agung.
Sifat Bantuan
Lebih lanjut, Agung menjelaskan sifat bantuan MBG adalah ad-cost, yakni mengikuti jumlah penerima manfaat.
“Jumlah bantuan dikalikan jumlah penerima. Setiap SPPG dibatasi maksimal 3.500 penerima manfaat, termasuk kelompok non siswa,” terangnya.
Program MBG bersifat terbuka untuk semua sekolah, namun tidak bersifat wajib. "Ada sekolah yang tidak ikut karena sudah punya program makan sendiri. Itu diperbolehkan," tambahnya.
Agung menegaskan, target program MBG adalah menjangkau seluruh peserta didik sesuai amanat Presiden.
“Kita harap masyarakat ikut mengawasi agar program ini transparan, sebab semua orang berhak mengetahui dan memonitoring,” pungkasnya.
