-->

PYC dan PERWATUSI Ajak Masyarakat Katakan “Tidak” pada Keropos Tulang di Hari Osteoporosis Nasional 2025

Editor: PoskotaSumut.id author photo


JAKARTA
– Dalam rangka memperingati Hari Osteoporosis Nasional dan Dunia 2025, Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) bersama Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (PERWATUSI) menggelar kegiatan edukatif bertema “Membangun Masyarakat Peduli Osteoporosis Indonesia: Katakan Tidak pada Keropos Tulang (Say No to Fragile Bone)”.

Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan tulang sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Dalam sambutannya, Febria Annesca Oroh, perwakilan PYC, menyampaikan apresiasi terhadap peran aktif Perwatusi dalam mengangkat isu kesehatan tulang di Indonesia.

“Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya kita dapat berkumpul dalam kegiatan bermakna ini. Kami mengapresiasi Perwatusi yang secara konsisten mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan tulang, serta seluruh mitra yang mendukung acara ini,” ujar Febria, Rabu 22 Oktober 2025.

Febria menjelaskan, PYC merupakan lembaga yang berfokus pada penelitian, pengembangan kebijakan, dan pemberdayaan masyarakat — dengan kesehatan sebagai salah satu pilar utama kesejahteraan bangsa.

“Dalam konteks kesehatan tulang, PYC mendukung kegiatan yang menekankan edukasi dan pencegahan. Melalui kolaborasi dengan Perwatusi, kami ingin memperluas kesadaran publik akan pentingnya menjaga kesehatan tulang guna mencegah penyakit seperti osteoporosis,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Umum PERWATUSI Anita A. Hutagalung menegaskan bahwa osteoporosis merupakan penyakit senyap (silent disease) yang sering datang tanpa gejala namun berdampak besar terhadap kualitas hidup.

“Tulang yang rapuh dan mudah patah dapat menurunkan produktivitas serta kesejahteraan masyarakat. Karena itu, melalui peringatan ini kami ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat mengambil langkah nyata dalam pencegahan,” tegas Anita.

Tahun ini, Perwatusi menyelenggarakan rangkaian kegiatan di tiga provinsi, yakni Jakarta, Semarang, dan Cimahi. Kegiatan melibatkan keluarga, sekolah, komunitas, hingga dunia kerja untuk menanamkan budaya hidup sehat.

“Gerakan ini tidak boleh berhenti sebagai kampanye tahunan, tetapi harus menjadi budaya hidup sehat di tengah masyarakat,” kata Anita.

Lebih lanjut, kolaborasi antara Perwatusi dan PYC menunjukkan bahwa isu kesehatan tulang adalah tanggung jawab bersama. Dunia usaha, akademisi, dan komunitas diharapkan turut berperan dalam mendorong gaya hidup sehat melalui pola makan bergizi, olahraga teratur, paparan sinar matahari cukup, serta pemeriksaan dini kepadatan tulang.

“Melalui Gerakan Peduli Osteoporosis Indonesia, kami ingin menegaskan bahwa mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Momentum Hari Osteoporosis Nasional ini harus menjadi titik awal membangun bangsa yang kuat karena bertulang kuat,” tutup Anita A. Hutagalung.


Share:
Komentar

Berita Terkini