Bupati Karo Buka Kongres Kebudayaan Karo

Kongres Kebudayaan Karo 2023 merupakan sebuah acara yang sangat penting bagi masyarakat Karo, terutama untuk melestarikan budaya karo dan nilai-nilai

Editor: PoskotaSumut.id author photo


KARO - Kongres Kebudayaan Karo 2023 merupakan sebuah acara yang sangat penting bagi masyarakat Karo, terutama untuk melestarikan budaya karo dan nilai-nilai adat yang telah diterapkan selama bertahun-tahun. 

Dalam kongres ini, terdapat beberapa agenda penting, seperti tahapan perkawinan adat Karo Tahun 2023 serta lomba objek pemajuan kebudayaan. 

Acara ini dihadiri oleh sebanyak 250 tamu undangan dari berbagai instansi terkait, tokoh adat dari 17 kecamatan,para camat se-kabupaten karo, dan tokoh agama serta hampir semua himpunan masyarakat karo Indonesia se-sumut. 


Dalam sambutannya, Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang menyatakan bahwa perkembangan zaman dan teknologi dapat membuat budaya tergerus sehingga perlu dilakukan upaya pelestarian budaya Karo agar tidak hilang.

Menurut Bupati Karo, budaya merupakan cara hidup yang berkembang dan diwariskan dari generasi ke generasi. 

Namun, dengan adanya perkembangan zaman dan teknologi, budaya karo rentan mengalami pergeseran dan tergerus maknanya. 

Oleh karena itu, pelestarian budaya karo sangat diperlukan sebagai bentuk menjaga dan menghargai warisan budaya yang sudah ada sejak dulu.

Dalam pelaksanaannya, perbedaan pelaksanaan adat karo sering terjadi dan disesuaikan dengan wilayahnya. Pada kongres kebudayaan karo. 

Bupati Karo mengharapkan agar seluruh peserta dapat sepakat dalam menetapkan pedoman perkawinan karo yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai adat yang telah diwariskan oleh leluhur. 

Kesepakatan tersebut harus dilakukan dengan cara yang tidak memaksakan kehendak pribadi. Dengan cara tersebut, hasil kesepakatan nantinya dapat benar-benar dilaksanakan di daerah masing-masing.

Sebagai pemimpin pemerintahan di Kabupaten Karo, Bupati Cory berharap agar pelestarian budaya karo menjadi sebuah gerakan bersama, dan dapat dilakukan dengan keuletan dan kesadaran diri masyarakat Karo. 

Gerakan ini meliputi upaya pelestarian adat melalui berbagai cara, seperti pengenalan dan pemahaman tentang adat Karo yang baik dan benar kepada generasi muda.

Selain itu, Bupati Cory juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan instansi dan lembaga yang terkait, di antaranya instansi pemerintah terkait dan organisasi masyarakat pemegang adat Karo. 

Dalam upaya tersebut, pemerintah akan memberikan dukungan untuk memberdayakan masyarakat dalam melestarikan budaya Karo.

Untuk menjaga kelestarian budaya Karo, Bupati Cory juga menjajaki ide pelestarian melalui program pendidikan berbasis budaya. Program ini akan memuat materi tentang adat dan budaya Karo untuk dipelajari di sekolah-sekolah. 

Dalam program pendidikan ini, budaya Karo tidak hanya dijadikan sebagai pelajaran yang lambang tetapi juga harus dimaknai dan diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat.

Selain itu, pelibatan masyarakat sangat diperlukan dalam upaya pelestarian budaya karo. Salah satu bentuk pelibatan tersebut yaitu melalui partisipasi masyarakat dalam wadah organisasi kebudayaan Karo, agar dapat memperkuat budaya Karo sebagai identitas masyarakat Karo.

Pelestarian budaya Karo juga dapat diwujudkan salah satunya melalui pariwisata. Bupati Cory mengaku siap untuk mengembangkan potensi pariwisata daerah, salah satunya dengan menonjol dalam kekayaan budaya dan adat Karo. 

Sehingga, selain mampu menampilkan keasrian alam, pariwisata di Kabupaten Karo juga mampu untuk memberikan keberagaman pengalaman dan daya tarik yang unik, yang memberikan kebanggaan masyarakat Karo itu sendiri.

Dalam acara kongres kebudayaan, Pemerintah Kabupaten Karo juga mengadakan lomba objek pemajuan kebudayaan dengan tujuan memberikan apresiasi untuk masyarakat. 

Lomba tersebut terdiri dari adu kreasi karangan bunga (fotografi) dan pembuatan kain ulos, serta perlombaan menari. Lomba ini menjadi ajang pembelajaran yang baik bagi masyarakat dalam melestarikan dan memajukan budaya Karo.

Melalui kongres kebudayaan, diharapkan bahwa masyarakat Karo dapat memahami pentingnya dan merawat budaya leluhur yang ada agar terus dilestarikan dan dijaga. 

Dengan upaya kolaborasi dan partisipasi masyarakat, diharapkan kebudayaan Karo menjadi identitas yang kuat dan mengakar pada masyarakat kurang lebih seribu tahun lamanya.

Share:
Komentar

Berita Terkini