Viral Video Kontraktor Medan Bengis dan Kejam, Gapeksindo : Jangan "Kambing Hitam" kan Kontraktor Kelen yang Klik

Terkait dengan viralnya video salah seorang warga Medan di Medsos yang menyatakan kontraktor Medan "bengis dan kejam",

Editor: PoskotaSumut.id author photo


MEDAN -  Terkait dengan viralnya video salah seorang warga Medan di Medsos yang menyatakan kontraktor Medan "bengis dan kejam", serta kerjaannya tidak beres, mengundang reaksi dari anak-anak muda yang tergabung di Community Gagak Perkasa Indonesia dan Era Gapeksindo Medan. 

Hal ini sangat disayangkan, karena ketika pekerjaan yang dikerjakan tidak baik, selalu para kontraktor atau pengusaha kontruksi menjadi "Kambing Hitam". Padahal, semua itu harus menjadi perhatian dan pengawasan dari pihak pemberi kerja atau proyek.

Penegasan ini disampaikan Steve Excel kepada wartawan, Selasa 12 Desember 2023, di Medan. Menurutnya, para kontraktor itu penyedia jasa dan Pemerintahan Kota Medan (Pemko Medan) dalam hal ini Dinas PUPR Medan adalah si pengguna jasa. "kelen yang memilih kontraktor,kelen yang memilih semuanya, kelen yang mengawasi dan kelen juga yang membayarnya. seperti lagunya De Javu, Kisah lama terulang kembali"tegas Excel

Sementara itu, Sekretaris Gapeksindo Sumut Josua Farera Pangaribuan mengatakan, kalau proyek drainase yang ada di Jalan Bahagia By Pass ini, semuanya melalui e-katalog dengan nilai Rp.7.7 miliar. Dan, yang menjadi pertanyaan, Bagaimana pihak Dinas PUPR Medan, memilih kontraktor yang mengerjakannya. Dimana, tidak ada terlihat papan nama pekerjaan, PT apa yang mengerjakannya.

"Kita sama sekali tidak melihat papan pekerjaan, sehingga masyarakat tidak tahu perusahaan apa yang mengerjaakan proyek ini, berapa nilai pekerjaannya, berapa panjang drainase yang dikerjakan dan sebagainya. Seharusnya, itu semua yang tertera di papan pekerjaan ini bisa menjadi, sosial kontrol masyarakat dalam mengawasi proyek tersebut. kapan mulai pekerjaan dan kapan akhir pekerjaan"ujar Jo biasa dipanggil.

Kemudian, Jo juga mempertanyakan, apakah sudah melakukan kajian terhadap proyek drainase ini. Apakah sudah mengurangi efek banjir sekian debit airnya setelah dibuat proyek ini. "Jangan kejadian dulu baru kajian".terangnya.

Sedangkan Ketua Gapeksindo Sumut yang baru saja terpilih Jimmy Fryson Simbolon menambahkan, Jangan hanya menyalahkan kontraktornya saja, walau memang kontrktornya yang salah. Tapi, bagaimana dengan pengawasnya, mengawasi tidak ini dan kalau memang sudah terbayar, bagaimana bisa terbayar. Sementara, pekerjaan yang kita lihat dilapangan semerawut.

"Memang kontraktornya salah, tapi, jangan mereka aja yang disalahkan. Nah , mana fungsi pengawas, apa betul-betul kerja nggak pengawasnya, kok bisa dibiarkan kerjaan seperti ini. Jangan...jangan uda dibayar pula ini. Kita Khawatir, banyak warga yang melintas di Jalan Bahagia By Pass ini bisa menjadi korban kecelakaan"ucap Jimmy.

Hal yang sama juga ditambahkan Ketua Bidang Pelatihan dan Program Kerja Gapeksindo Sumut P.F.Bonifasius Lumban Gaol , "Udah tau kontraktornya kejam dan sadis, kok dibiarin terus bekerja. Anehnya, perusahaan yang mengerjakan yang mengklik atau yang memenangkan itu kelen Dinas PUPR Medan. Artinya, kelen sendiri juga kejam, memberikan kontraktor kejam untuk mengerjakan proyek ini."ujar Boni

Boni juga meminta kepada Pemko Medan, khususnya Dinas PUPR Medan, betanggungjawab dengan permasalahan yang terjadi saat ini. "Macam mana mau menciptakan estek berkolaborasi # Medan Berkah. Bagaimana mana berkah kalau Pengguna dan Penyedia tidak berkolaborasi. 

Share:
Komentar

Berita Terkini