MEDAN - Debat ketiga calon Walikota dan Wakil Walikota Medan tahun 2024, mengambil tema Menyelarasikan Pelaksanaan Pembangunan Daerah Kota Medan dengan Provinsi Sumatera Utara serta Nasional dan Sub tema Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Kebangsaan, yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan, berjalan Lancar dan Kondusif.
Ketua KPU Kota Medan Mutia Atiqah didampingi Komisioner lainnya dalam kata sambutannya mengatakan, debat ketiga kali ini merupakan debat pamungkas dari seluruh rangkaian debat yang dilaksanakan oleh KPU Kota Medan.
Dalam debat ketiga ini tentunya segala aturan dan tata cara debat tetap sama dengan debat satu dan debat kedua calon Walikota dan Wakil Walikota Medan tahun 2024.
"Hanya saja, karena malam ini adalah terakhir debat pamungkas, kami melihat hadirin sekalian cukup banyak yang ingin menyaksikan. Dan, turut hadir ini saya lihat penuh sekali dari siswa-siswi pemilih pemula juga berhadir. Artinya, warga Medan atau para undangan cukup antusias untuk mengikuti debat publik terakhir ini."ucap Mutia.
Lanjutnya, tidak banyak yang harus saya sampaikan, karena pada prinsipnya debat 1 dan debat 2 sudah cukup baik kita laksanakan. Maka, di debat ketiga ini harus lebih baik lagi.
"Kita memberikan kenangan yang baik, kenangan yang indah, dan kenangan yang manis, untuk menuju hari pencoblosan 27 November 2024 dan terakhir saya ucapkan terima kasih banyak untuk Polrestabes Medan, Forkompinda, terkusus Polres Belawan, karena gudang KPU Kota Medan berada di wilayah hukum Polres Belawan dan mohon izin kodim 0201/BS Medan, kemudian seluruh unsur forkopimda lainnya yang berterus mendukung kami dalam melaksanakan setiap tahapan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah tahun 2024.
Sementara itu ketiga pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Medan, pada tahap awal menyampaikan Visi dan Misi mereka sesuai dengan tema debat ketiga.
Seperti paslon No.3 Hidayatullah dan Yasir Ridho, pada debat ketiga ini menyampaikan Visi dan Misinya mengatakan, telah menyusun visi dan misi serta program untuk membangun kota Medan dan tentunya, visi misi kami itu akan bisa diwujudkan.
"Dalam menyusun visi dan misi serta program itu, tentu kami mempertimbangkan program pembangunan nasional dan program pembangunan Sumatera Utara, agar bisa disinergikan terutama untuk kota Medan. Program-program yang kami susun itu diantaranya, program pendidikan tembus uang sekolah, "1 rumah tangga, satu sarjana". Untuk melengkapi program pendidikan nasional yang mungkin saja tidak menyentuh seluruh lapisan masyarakat Medan. Maka program kami akan menyempurnakan sehingga program itu dapat menyentuh seluruh masyarakat Medan yang berhak mendapatkan layanan pendidikan."ucap Hidayatullah.
Lanjutnya, program mekar plus, di mana usaha mikro kecil dan menengah merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Kita menginginkan agar, UMKM kita bisa tumbuh berkembang tanpa beban yang terlampau berat, seperti pada program mekar, dimana tingkat suku bunganya sangat tinggi. Kita menyiapkan program mekar Plus, dimana masyarakat akan mendapatkan pinjaman tanpa bunga.
Sedangkan Paslon Rico dan Zaky dalam Visi Misi menyampaikan, dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat kota Medan, izinkan kami pasangan Riko Zaky, janji untuk berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia emas tahun 2045 sesuai dengan visi misi pembangunan nasional.
"Kami yakin, kota Medan akan berkembang dan memberikan peran penting dalam pembangunan Indonesia, ketahanan pangan, energi air, ekonomi syariah dan digital akan kami wujudkan di kota Medan. Jaminan sembako murah, stabilnya harga dan tersedianya pasokan menjadi hal yang harus diutamakan. pembangunan SDM teknologi melalui pendidikan yang berkualitas, berikut jaminan kesehatan dengan pelaksanaan UHT premium dan perlindungan sosial bagi masyarakat rentan tentu menjadi perhatian khusus bagi pasangan Riko dan Zaki."jelas Rico.
Rico juga meyakini, dengan melaksanakan pembangunan infrastruktur yang menjangkau dan terkoneksi di seluruh wilayah kota Medan dengan akses jalan provinsi dan nasional. Pemerataan pertumbuhan ekonomi, pemberantasan kemiskinan akan tercapai.
"Kami akan memperkuat reformasi birokrasi, pemberantasan korupsi, narkoba, maupun perjudian. Kami akan menciptakan aparatur yang melayani dengan hati dan bertanggung jawab kepada seluruh masyarakat. Tidak terkecuali dengan kolaborasi seluruh tingkatan pemerintah maupun masyarakat, kita akan terus bekerja agar kota Medan bebas dari narkoba dan perjudian."tegasnya.
Rico juga menambahkan, dirinya dan pasangannya juga ingin memastikan kota Medan tetap menjadi kota yang toleran dan harmonis untuk semua suku budaya ras etnis dan agama.
"Wahai manusia, sesungguhnya kami ciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan dan kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar kamu saling mengenal. Al hujurat ayat 13 menjadi pedoman kita untuk saling menghormati antar suku dan agama dan sebagai ibukota provinsi kami ingin memastikan akan selalu bersinergi dengan pemerintah provinsi hingga terwujud kolaborasi antara pemerintah kota Medan yang bertuah dan provinsi Sumatera Utara yang berkah. Dengan kondisi yang bergabung pastikan program kerja kami sudah selaras dengan program nasional. Karena, kami memiliki akses langsung untuk berhubungan dengan pemerintah pusat dengan kelebihan yang kami miliki, kami yakin kota Medan jauh lebih baik jauh lebih maju
Sedangkan Paslon Ridha Rani dalam penyampaian visi misi nya sedikit berbeda dengan cara bersyair "Musim berganti, tetes air pun telah tiba, bagi warga Medan yang kami muliakan. Tapi sayangnya, nasib sebagian besar warga Medan tak pernah berganti terus hidup dengan ketidakadilan, berkalung kecemasan, tidak berpihak kepadanya. Hidup di kota Medan seolah dilarang untuk lelah, dilarang menjadi makmur, dilarang menangis, ketika pagi hari, melihat anak-anak berangkat sekolah tanpa sesuatu yang menemani perutnya. Mereka bertahan dalam kemiskinan bukan karena kuat, tetapi mereka bertahan karena tidak berdaya. Wahai para pemimpin kota ini ,warga Medan tidak perlu uang untuk memilih jagoanmu, rakyatmu bukan pengemis, uang kalian tidak membuat mereka kaya, uang mukanya untuk menutupi ketidakpedulianmu pada mereka yang miskin.
Tangan mereka terlalu mulia untuk menerima suap mu, mereka bekerjaan agar ada beras dalam tungkunya, urus masalah banjir agar bisa melepas lelah bersama keluarga, beri ibu-ibu air bersih bukan air tampungan hujan sisa semalam, beri mereka sehat bukan kau tunggu mereka untuk sakit,
Warga Medan yang kami muliakan, saya ingat kata-kata proklamator bung Karno. Orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan dengan tidak mengabdi kepada sesama manusia. Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin. Pilkada bukan sekedar aduh spanduk, baliho.
Apalagi terhadap Pilkada adalah fastabiqul khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan kebaikan, untuk siapa kebaikan, untuk pekerja buru yang umpahnya tak kunjung naik, kebaikan untuk perempuan yang memperjuangkan haknya, kebaikan untuk guru yang mencerdaskan anak bangsa, kebaikan untuk driver ojek online, kebaikan untuk nelayan dan untuk seluruh warga Kota Medan tanpa terkecuali. Inilah yang akan ditegaskan, bahwa pembangunan yang dilakukan seutuhnya untuk kehadiran kemakmuran warga Medan.
"Warga Medan yang kami muliakan, mari jadikan Pilkada untuk mencari pemimpin baru yang menerbitkan harapan warga Medan. Jangan menyerah untuk perubahan, jangan bertekuk lutut pada penindasan karena menjalar pada pembiasan lebih tidak bermoral dari penindasan itu sendiri datang lah ke TPS 27 November 2024, nanti dan pilih No. 2."ajak Ridha Rani.