Panlok UTBK-SNBT USU Amankan 7 Peserta Gunakan Kamera Terpasang di Behel Gigi

Tingkat kecurangan dalam mengikuti Ujian Tertulis Berbasis Komputer dan Seleksi Nasional Berbasis Test (UTBK-SNBT, yang dilakukan para peserta semakin

Editor: PoskotaSumut.id author photo

Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof.Dr.Muryanto Amin, S.Sos. MSi, saat memberikan keterang pers, Sabtu 26 April 2025

MEDAN - Tingkat kecurangan dalam mengikuti Ujian Tertulis Berbasis Komputer dan Seleksi Nasional Berbasis Test (UTBK-SNBT, yang dilakukan para peserta semakin canggih saja. Hal ini terbukti ketika Panitia Lokal (Panlok) berhasil mengamankan 7 peserta dengan menggunakan kamera kecil yang terpasang di Behel gigi, untuk menyalin soal ujian. 

Selain itu, Panlok juga menemukan peserta memasang kamera kecil di kacamata serta kancing baju. Akibatnya, alat canggih ini tidak terdeteksi oleh alat metal detector (alat pendeteksi logam) yang digunakan panitia saat memeriksa peserta ujian yang berupaya berbuat curang.

"Panitia Lokal, berhasil mengamankan 7 peserta yang berupaya berbuat curang pada UTBK-SNBT dengan memasang alat kamera canggih di behel gigi, kancing baju dan di kacamata."terang Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof.Dr.Muryanto Amin, S.Sos. MSi, Sabtu 26 April 2025

Selain memasang kamera canggih, ada juga peserta yang memalsukan dokumen sebagai peserta ikut UTBK.

“Itu kejadian kemarin, ada 7 orang yang kita amankan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan indikasi memalsukan dokumen sebagai peserta ikut UTBK, ada juga peserta pakai alat bantu seperti kameranya ada di kacamata, ada di behel, kancing baju. Dan itu kita tegaskan dan diperiksa serta buat berita acara dan terus kita tanya lagi sindikasi seperti apa dan kemudian kita laporkan ke Polsek Medan Baru untuk diproses,” tegas Muryanto.

Dia menambahkan, 7 peserta curang tersebut bukan warga Medan atau Sumut. Namun dari Indramayu, Bengkulu dan pulau Jawa.

Dan semuanya orang dari luar Sumut, belum tahu apakah mereka mahasiswa dan bekerja disini. Sanksinya langsung diskualifikasi,” tukasnya

Saat ini penjahatnya semakin canggih daripada panitia, karena kamera yang digunakan di lensa kacamata. Sementara alat metal detector cuma bisa mendeteksi bahan-bahan seperti handphone dan logam.

“Ada di behel gigi dan kancing baju, gak terdeteksi sama metal detector,” jelas Muryanto sambil mempraktekkan penggunaan kamera tersebut di kacamata.

Terungkapnya kejahatan itu, kata Muryanto , karena peserta yang di sebelahnya melapor ke pengawas. “Jadi tahun depan kita perbaiki pengawasannya dan jadi pelajaran bagi panitia nasional lebih sensitif membuat metal detector,” harapnya.

Dia juga menyebutkan, sebelumya panitia nasional mengindikasikan sedikit aneh ada sekitar 280 peserta ujian di USU, namun semuanya tamat SMA diluar Sumatera.

“Itu keanehan walau mereka boleh memilih dimana saja. Dan panitia pusat mendeteksi ada anomali karena mereka tinggal di Jawa kenapa memilih ujiannya di USU,” katanya.

Untuk itu, Muryanto berharap peserta untuk berlaku jujur dalam mengikuti ujian. “Ini ujian kejujuran, bagaimana anak-anak bangsa kita bukan soal kelulusan tapi uji kesabaran , kejujuran yang itu bisa memberikan banyak dampak pada saat dia kuliah dan kita berharap semua peserta mengikuti ketentuan yang berlaku karena kalau lulusan dengan curang itu tidak memberikan banyak faedah bagi diri sendirii. Ini persoalan karakter yang menjadi bagian penting bukan soal akademiki, tapi karakter juga penting,” imbaunya.

Muryanto juga mengatakan, fotal keseluruhan peserta yang mendaftar UTBK- SNBT di USU sebanyak 38.133 orang dan mengikuti ujian 36. 491 peserta. Sisanya juga ada di Gunung Sitoli dan Teluk Dalam.

“Jadi, dia daftar tapi tidak upload.
Sementara kuota yang diterima 2.914 untuk 3 jenjang S1, DIII di 62 prodi. Yang paling diminati Fakultas Kedokteran, Ilmu Hukum dan Sosial, Akuntansi, Komunikasi,” jelasnya.

Share:
Komentar

Berita Terkini