Sulit Dijumpai,Warga Desa Damak Gelugur Pertanyakan Dana Desa dan ADD

Editor: PoskotaSumut.id author photo


SERDANG BEDAGAI - Beberapa tokoh masyarakat di Desa Damak Gelugur Kecamatan Silinda, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) kesal dengan ulah dan perbuatan oknum Kepala Desa M.S yang tidak pernah mengajak bermusyawarah warganya.

Hal ini disampaikan oleh Munthe (67) salah seorang warga yang rumahnya berdekatan dengan kantor Kepala Desa Damak Gelugur,di warung depan SMA 1 Silinda, kepada awak media ini,Kamis 10 Juli 2025.

"Setelah kami mendapat copy RAPBdes Tahun 2024 ini,kami sangat terkejut dengan isi dari program Desa Damak Gelugur tahun lalu. Ini banyak yang dikarang-karang saja tapi tak pernah dilaksanakan oleh mereka.saya pasti taulah,karena rumahku hanya berjarak puluhan meter saja dari kantor desa. Coba lihat di kantor desa Dampak Gelugur,tidak ada terpampang papan informasi terkait kegiatan Desa setiap tahunnya. Bahkan,perencanaan RAB APBdes Damak Gelugur Tahun 2024 ini, kalau tak kalian perlihatkan akupun tau. t Kami warga Desa Damak Gelugur buta informasi,akibat oknum Kadesnya tertutup dalam memberitahukan kegiatan desa kepada warganya",ucap Munthe dengan nada keras 

Hal senada juga dikatakan oleh Jul Barus,salah seorang Pegiat Sosial yang hadir dalam pertemuan itu berucap, saya sependapat dengan pak Munthe kalau semua kegiatan desa Dampak Gelugur hanya segelintir orang saja yang tau.

"Kalau tak percaya,mari kuantarkan Abang ke kantor desa dan bisa dilihat apa ada papan informasi dipampangkan di kantor desa tersebut",jelas Barus.

Tak yakin apa yang dikatakan oleh mereka,awak media diantar oleh Jul Barus kekantor desa Damak Gelugur yang berada di Dusun II Dampak Gelugur.

Persis di simpang jalan umum Silinda/Damak Gelugur,terlihat bangunan Gapura yang baru di cor dan dalam pengerjaan.

"Ini adalah satu dugaan pembuatan Gapura yang pernah kami tanyakan dengan Kades,berapa anggarannya dan apa ada tercantum dalam APBDdes. Sementara kami tanya sama orang BPD, dia aja malah gak tau berapa pagu dan apa masuk dalam perencanaan. Sebenarnya kami juga bangga,kalau di desa kami ada gapura yang mewah dan tidak kalah dengan desa lain,tapi harus disesuaikan dengan aturan lah pembuatannya",imbuh Munthe yang diamini oleh Barus dan lainnya.

Ketika hal ini dikonfirmasikan di Kantor Desa Damak Gelugur,kami diterima oleh dua orang staf desa.

"Kalau Kepala Desa sedang tidak ada dikantor,begitu juga dengan Sekretaris Desa. Kalau kondisi kantor,ya beginilah adanya dan memang kalau papan informasi tidak ada dipasang disini, mungkin diruangan Kades dilantai atas", ucap salah seorang staf desa berkilah.

Benar terlihat,kalau kantor desa Damak Gelugur yang berlantai dua ini bagian bawah ditempati Staf desa dan lantai kedua,Kades dan Sekdes.

Bagian bawah yang ditempati Staf Desa dan ujung tombak pelayanan kepada masyarakat terlihat " kosong melompong",tanpa ada papan informasi yang dibutuhkan warga.

Sedangkan Kades Damak Gelugur Marihot Sipayung,yang coba dihubungi media ini melalui telepon dan WA,hingga hari ini tidak membalas.

Padahal,media ini mencoba untuk me lakukan konfirmasi sesuai kaidah jurnalistik,karena masyarakat tentunya membutuhkan informasi yang benar.- (biet)

Share:
Komentar

Berita Terkini