Terkait Temuan 70 Ton Minyak Kita, Edy Rahmayadi : Wartawan Jangan Selidiki Saya Terus Itu Para Spekulan Diselidiki

Gubernur Provinsi Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta kepada semua pihak agar terus melakukan penyelidikan terhadap para pelaku-pelaku spekulan.

Editor: PoskotaSumut.id author photo



MEDAN - Gubernur Provinsi Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta kepada semua pihak agar terus melakukan penyelidikan terhadap para pelaku-pelaku  spekulan.

Hal ini disampaikan oleh Edy Rahmayadi menjawab konfirmasi wartawan terkait penggrebekan yang dilakukan oleh Tim   Satgas Pangan Pemprovsu di gudang Distributor Minyakita.

" Tolonglah Wartawan jangan selidiki saya saja terus tetapi spekulan-spekelun itu harus kalian selidiki dan jangan kalian main  mata pula," ungkap Edy Rahmayadi ketika dikonfirmasi wartawan seusai acara pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi  Pratama di Aula Tengku Rizal Nurdin Jalan Sudirman Medan  Senin 20 Februari 2023.

Edy Rahmayadi menyampaikan bahwa   inikan kebiasaan-kebiasaan  kalau sudah mendekati hari-hari besar keagamaan  seperti; Hari Natal, Tahun Baru dan Bulan Puas, pasti ada itu  spekulan-spekulan yang tempo hari kajinya, sidiknya tak tepat sehingga masih nafsu dia dan mungkin sakit hati.

Gubernur juga mengatakan sangat   mengetahui kalau hari besar keagamaan demand akan lebih banyak. Oleh karenanya masyarakat juga hendaknya mengatur pola belanjanya dengan membeli berbagai kebutuhan tersebut sesuai dengan kebutuhan saja dan jangan  juga masyarakat sekali belanja yang banyak sehingga membuat kepanikan.

Sesuai aturan dimana  20 persennya minyak makan ini  harus ditinggal di tempat dan  80 persen di eksport. " 20 persen itu mencapai ,  1,829, 000, ton. Cukup itu untuk Sumatera Utara ini, asal ngak macam-macam, itupun sudah dihitung begitu lahir bayi sudah minum minyak dia jadi kalau tak cukup berarti ada macam-macam  atau  something wrong," tegaskan Gubernur Edy Rahmayadi

Sebagaimana diketahui Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Sumatera Utara (Sumut) menemukan 75 ton minyak goreng 'Minyakita' diduga tidak diedarkan atau ditimbun di sebuah gudang milik distributor. Sebanyak 75 ton minyak goreng tersebut diproduksi sejak November 2022, namun hingga Februari 2023 belum diedarkan kepada masyarakat.

Temuan 75 ton atau 7.000 kardus minyak goreng tersebut ditemukan Tim Satgas Pangan yang terdiri dari Dinas Perindustrian Perdagangan Energi dan Sumber Daya Mineral Sumut, Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sumut, Bank Indonesia Perwakilan Sumut, dan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU), saat melakukan sidak ke gudang PT YAN.

Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sumut Naslindo Sirait, temuan tersebut memperkuat dugaan langkanya minyak goreng bermerek Minyak Kita di Sumut. Minyak Kita merupakan minyak goreng yang disubsidi pemerintah. Kelangkaan minyak goreng penugasan pemerintah tersebut menyebabkan naiknya inflasi di Sumut.

"Situasi Februari, kita inflasi akibat minyak goreng, itu baru satu produsen atau distributor, kebutuhan minyak goreng kita 13 ribu ton," kata Naslindo, saat konferensi pers di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Senin 13 Februari 2023.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut melalui Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Dinas Perindustrian Perdagangan Energi dan Sumber Daya Mineral Sumut dan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) akan menindaklanjuti temuan tersebut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Share:
Komentar

Berita Terkini