MEDAN – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengaku terkejut, karena saat ini provinsi yang dipimpinnya itu, ternyata masih sangat membutuhkan pasokan telur dari Jawa Timur.
“Begitu banyaknya sawah membentang di Sumut ini, ternyata kita masih kekurangan produksi telur dan mengambil dari Jawa Timur, ” kata Edy pada sesi diskusi dengan wartawan unit kantor Gubernur Sumut, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman Nomor 41, Medan, Senin 27 Maret 2023.
Pada suatu waktu, kata Edy dia bertemu dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang meminta Sumut untuk saling bertukar telur dan beras dengan provinsinya.
“Disitu saya kaget ternyata telur kita, khususnya telur bebek masih dikirim dari Brebes,” ucapnya pada pertemuan yang turut dihadiri sejumlah OPD Pemprov Sumut itu.
Dalam paparannya gubernur menyebutkan produksi telur ayam di berbagai daerah di Sumut masih sangat minim.
Seperti di Pematang Siantar dan Labuhanbatu Selatan dimana produksi telur di wilayah itu hanya 1 persen dari kebutuhan 99 persen.
Sibolga 2 persen, Batubara, Tebing Tinggi dan Medan hanya memproduksi telur sekitar 4 persen dari kebutuhan masyarakatnya.
Padang Lawas, Tanjung Balai dan Padang Sidimpuan hanya memproduksi sekitar 5 sampai 6 persen.
Begitu juga Tapanuli Selatan dan Kabupaten Samosir, 8 persen dari kebutuhan, serta Nias, Karo dan Toba diangka 10 persen dari kebutuhan.
Dari 33 kabupaten/kota di Sumut, produksi telur ayam tertinggi masih di lima kabupaten/kota yakni Asahan, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Langkat, dan Binjai dimana mampu memenuhi kebutuhan masyarakatnya hingga 100 persen. Kemudian Mandailing Natal diangka 85 persen.
Edy Rahmayadi berharap, para wartawan dan Pemprov Sumut bekerja sama dalam membangun Sumut di sejumlah sektor, salah satunya pertanian dan ketahanan pangan.
“Bagaimana ini, untuk telur saja kita masih ambil dari Jawa. Jadi untuk mengatasi sejumlah persoalan yang ada di Sumut ini memang perlu kerja keras termasuk sumbang saran dari kita semua,” ujarnya.