MEDAN - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila. Hassanudin menyampaikan, Pancasila akan terus relevan bagi bangsa Indonesia khususnya masyarakat Sumut.
“Pancasila itu anugerah yang Maha Kuasa, pendiri bangsa kita sudah meletakkan dasar negara kita yang sangat adaptif untuk kita, sehingga Pancasila ini tidak akan lekang karena panas, tak akan luntur karena hujan,” kata Hassanudin, usai memimpin Upacara di Lapangan Astaka, Jalan Pancing, Sabtu 1 Mei 2024.
Menurut Hassanudin, Pancasila menjadi energi bangsa untuk menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari kemajuan teknologi, tekanan hidup dapat dihadapi dengan semangat Pancasila. Oleh sebab itu, penerus bangsa haruslah terus menghayati Pancasila dan mengembangkannya dalam kehidupan sehari hari.
“Kita selalu dalam keragaman, Pancasila merupakan perekat kerukunan harmoni dalam menghadapi apapun, untuk menatap masa depan yang lebih baik, mari kita semangat gelorakan keberagaman,” ujar Hassanudin.
Sembelumnya, dalam amanat Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi yang dibacakan Pj Gubernur Hassanudin mengajak untuk bahu membahu membumikan nilai-nilai Pancasila ke dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Menurutnya, sebagai meja statis, Pancasila terbukti mampu mempersatukan kita dalam menghadapi beragam gelombang tantangan dan ujian sejarah, sehingga sampai dengan saat ini Indonesia tetap berdiri kokoh dan tangguh sebagai bangsa yang besar.
“Pancasila harus senantiasa kita jiwai dan pedomani agar menjadi ideologi yang bekerja, yang dirasakan kehadiran dan manfaatnya oleh seluruh tumpah darah Indonesia. Selain regulasi yang berlandaskan pada semangat dan jiwa Pancasila, kita juga perlu keteladanan yang tercermin dari etika, integritas, dan karakter para pemimpin dan rakyat Indonesia,” katanya.
Usai memimpin upacara, Hassanudin bersama dengan Forkopimda Sumut mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila Tingkat Pusat di Blok Rokan, Riau secara virtual. Dalam amanatnya, Presiden Jokowi yang memimpin upacara mengatakan Pancasila bisa menjadi pembebasan ketergantungan Indonesia terhadap pihak asing.
Jokowi menyebut Freeport dan Blok Rokan merupakan contoh dari kedaulatan politik dan kemandirian ekonomi yang telah dilakukan Indonesia.
"Untuk mengamalkan Pancasila dalam kehidupan nyata membangun ekonomi yang berpihak pada kepentingan nasional berdiri diatas kekuatan kita sendiri," ujarnya.
Mengambil alih aset aset bangsa merupakan upaya memperkuat kemandirian dan kedaulatan ekonomi bangsa. Tujuannya untuk kemakmuran rakyat.
“Kita harus menjamin kekayaan negara sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat. Kita juga harus aktif mengambil alih kembali aset-aset strategis bangsa. Kita kelola dan manfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat, kesejahteraan masyarakat," ujar Jokowi.
Hassanudin juga menyerahkan bendera merah putih untuk masyarakat secara simbolis kepada Paskibraka yang bertugas. Penyerahan bendera merah putih merupakan bagian program pembagian bendera sebanyak 10 juta yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia.
Turut hadir Kepala Kepolisian Daerah Sumut Agung Setya Imam Effendi, Ketua DPRD Sumut Sutarto, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Arief S Trinugroho. Upacara diikuti unsur ASN, TNI, POLRI, dan instansi terkait lain.