Siap Siap, Cina Akan Buat Pesawat Hipersonik Tercepat di Dunia London New York Hanya 90 Menit

Dunia kerdigantaraan khususnya dibidang transportasi udara terus menunjukkan kemajuan yang sangat luar biasa. Mimpi mengelilingi bumi atau dunia denga

Editor: PoskotaSumut.id author photo


Dunia kerdigantaraan khususnya dibidang transportasi udara terus menunjukkan kemajuan yang sangat luar biasa. Mimpi mengelilingi bumi atau dunia dengan waktu tercepat bakal akan terpenuhi.

Bayangkan, jarak tempuh antara London ke New York yang dulunya ditempuh dengan 7 jam, kini bisa ditempuh hanya dengan 90 menit saja.

Masih dalam ingatan kita, dulu ada pesawat bernama Concorde Perancis, merupakan pesawat tercepat di dunia. Namun, pesawat ini tidak sukses secara komersial karena tarifnya mahal. 

Cina kini tengah berpacu dengan waktu dalam ambisinya merevolusi dunia penerbangan.

Sebuah perusahaan teknologi berbasis di Beijing, Lingkong Tianxing Technology (juga dikenal sebagai Space Transportation), mengembangkan pesawat penumpang hipersonik bernama Yunxing. 

Pesawat ini digadang-gadang mampu melaju dengan kecepatan luar biasa dan diklaim mampu mengelilingi Bumi hanya dalam tujuh jam.

Pada uji coba awal, prototipe pesawat Yunxing telah berhasil terbang dengan kecepatan Mach 4, atau sekitar 4.900 kilometer per jam. Perusahaan menargetkan penerbangan komersial pertama dapat dilakukan pada tahun 2027. Jika berhasil, ini akan menjadi lompatan besar dalam teknologi transportasi global.

Yang membuat proyek ini semakin menarik adalah mesin yang digunakan. Yunxing rencananya akan dilengkapi dengan mesin detonasi miring (oblique detonation engine/ODE) berbahan bakar minyak tanah. Mesin ini dikembangkan oleh Beijing Institute of Power Machinery dan telah diuji di laboratorium terowongan kejut JF-12 di Beijing. Hasil pengujian menunjukkan bahwa mesin ini secara teoritis mampu mencapai kecepatan hingga Mach 16, atau sekitar 19.700 km/jam.

Dengan kecepatan tersebut, penerbangan dari London ke New York, yang biasanya memakan waktu sekitar tujuh jam, dapat dipersingkat menjadi hanya 90 menit. Ini tentu merupakan terobosan luar biasa yang berpotensi mengubah cara manusia berpindah antar benua.

Namun, perlu dicatat bahwa sebagian besar capaian tersebut masih bersifat eksperimental. Mesin dengan kecepatan Mach 16 belum benar-benar diuji dalam penerbangan penuh, dan banyak tantangan teknis masih harus diatasi. Misalnya, bagaimana menangani panas ekstrem akibat gesekan udara, menjaga stabilitas pesawat dalam kecepatan tinggi, dan memastikan keselamatan penumpang.

Meski begitu, pengembangan ini menunjukkan betapa seriusnya Cina dalam menantang dominasi industri kedirgantaraan global. Jika target tahun 2027 tercapai, maka era baru transportasi hipersonik komersial bisa saja segera dimulai dan dunia akan menjadi serasa jauh lebih kecil dari sebelumnya.

Semoga bila jadi beroperasi, Yunxing tak bernasib sama. 

Sumber : #NGK #mediainformasidunia

#viralnews #viral #fyp #fypreels

Source @Sucipto Hadi S

Share:
Komentar

Berita Terkini