SERDANG BEDAGAI - Diduga resah dengan adanya laporan dari masyarakat dan mahasiswa kekantor Bupati Serdang Bedagai (Sergai),Kejaksaan Negeri (Kejari) Sergai dan Polres Sergai, terkait penggunaan ADD dan DD di desanya terkuak. Puluhan Kepala Desa (Kades) dengan membawa Perangkat Desanya masing-masing berencana melakukan aksi di kantor Kejari Sergai dan Polres Sergai, Senin 7 Juli 2025.
Dari sumber yang berhasil diperoleh awak media ini, sebelumnya Aliansi Kades yang berencana melakukan aksi ini,dengan Kordinator Lapangan Oknum Kades dari Kecamatan Sei Rampah berinisial M,dan sesuai Surat Pemberitahuan ke Polres Sergai dengan jumlah masa sekitar 2.500 orang terdiri dari Kades dan Perangkat Kades se-Kabupaten Serdang Bedagai.
Untuk mengantisipasi "meledaknya" jumlah yang akan melakukan aksi,dalam kaitan ini, sebanyak 4 Truk personel Direktorat Samapta Polda Sumut diturun kan untuk membantu personel Polres Sergai,agar jangan terjadi hal-hal yang di luar kendali dan membuat suasana tidak kondusif.
Entah bagaimana,para Kades dan Perangkatnya yang hadir di lokasi ternyata terpecah belah,,ada yang ngumpul di depan kantor Kejari Sergai dan ada yang ngumpul di depan Mapolres Sergai. Seperti Ayam yang kehilangan Induk, dan beberapa saat kemudian entah Komando dari mana terlihat sekitar dua puluhan Kades memasuki Makopolres Sergai.
Dari sumber personel di Polres Sergai terkuak,kalau ada sekitar 15-20 Kades "beraudensi" dengan Kapolres Sergai. Infonya, para Kades ini malah berbicara masalah Ketahanan Pangan dan bukan inti masalah kenapa para Kades se-Sergai ini dikumpulkan.
Informasi yang saling bertolak belakang ini membuat puluhan jurnalis kelimpungan,dan masing-masing mencari sumber yang layak untuk dijadikan berita. Dari beberapa Kepala Desa (Kades) yang tidak ikut audensi,dan lagi makan siang si salah satu rumah makan didepan kantor Kejari Sergai terkuak kalau mereka ikut aksi ini karena rasa solidaritas.
"Kami heran dengan adanya aksi dari masyarakat yang melaporkan kalau di kecamatan Sipispis,ada 12 desa yang diduga melakukan penyimpangan ADD atau DD,kan di Sipispis ada 20 Desa. Apa yang 8 Desa itu sudah bersih dari kegiatan APBdesnya. ?. Begitu juga di kecamatan Solok Masihul ada 27 Desa dan 1 Kelurahan, kenapa yang disorot cuma 20 Desa apa yang 7;desa pagi sudah bersih. ??. Ada apa ini. ??,nah kalau mau bersih-bersih yang sekalian aja dibongkar,biar sama-sama kita merasakan pahit manisnya di tahanan", ungkap oknum Kades tersebut.
Sedangkan Korlap Aksi yang juga Kades dari salah satu desa di kecamatan Sei Rampah,saat hapenya dihubungi tidak aktif dan dikonfirmasi melalui WA hingga malam ini tidak terlihat ada contreng biru.
Sementara,Bhabinkamtibmas dari Polsek Firdaus yang menaungi desa tersebut,sejak siang dihubungi kalau awak media ini akan konfirmasi karena personel Bhabinkamtibmas tersebut dekat dengan oknum Kades berinisial M.
Sedangkan dari pihak Humas Polres Sergai,saat ditanya apakah kehadiran puluhan Kades itu keruangan Kapolres bertujuan apa.
Secara singkat Ps. Kasi Humas Polres Sergai Iptu LB Manulang menjawab, ,"hanya membahas masalah ketahanan pangan di desa masing-masing. Hal senada juga dikatakan oleh Kasat Intelkam Polres Sergai AKP Siswoyo, disela-sela pertemuan Kapolres Sergai bersama PJU Polres Sergai di Ombe Coffe berucap,"tadi itu membahas masalah ketahanan pangan,kalau batal nya Aksi para Kades tadi kami nggak tau apa masalahnya. Benar,ada surat pemberitahuan akan mengadakan aksi sudah kami terima,makanya kita sudah mempersiapkan pengamanan",jelas Kasat Intelkam.
Amatan awak media ini,saat para Kades memasuki ruang kerja Kapolres Sergai,terlihat iringan Truk bersama personel Dit. Samapta Polda Sumut meninggalkan areal Mako Polres Sergai. (biet)