-->

Pemprov Sumut Luncurkan Solar Dryer Dome, Strategi Jaga Stabilitas Harga Cabai

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) melalui Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (TPH) meluncurkan program pengada

Editor: PoskotaSumut.id author photo


MEDAN
— Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) melalui Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (TPH) meluncurkan program pengadaan Solar Dryer Dome (SDD) sebagai strategi menjaga stabilitas harga cabai yang kerap berfluktuasi tajam.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas TPH Sumut, Lambok Turnip, menjelaskan SDD hadir sebagai solusi agar petani tidak merugi saat harga cabai anjlok di musim panen raya.
“Biasanya cabai dijemur manual, prosesnya lama dan kualitas menurun. Dengan SDD, hanya butuh 2–3 hari cabai sudah kering dengan kualitas bagus yang sangat diminati pasar,” ujarnya di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (18/9).

Berbentuk kuba dengan atap polikarbon, SDD mampu menampung hingga 2 ton cabai sekali pengeringan. Cabai kering hasil SDD memiliki nilai jual tinggi, mencapai Rp100 ribu per kilogram, dibanding cabai segar yang bisa jatuh di bawah Rp15 ribu per kilogram.
“Rendemen rata-rata 20 persen. Dari 10 kilogram cabai segar bisa menjadi 2 kilogram cabai kering bernilai jauh lebih tinggi,” kata Lambok.

Pada 2025, Pemprov membangun 10 unit SDD—masing-masing 5 unit di Kabupaten Karo dan 5 unit di Kabupaten Batubara sebagai sentra produksi utama cabai. Program ini akan dilanjutkan tahun 2026 agar semakin banyak petani yang merasakan manfaatnya.

Menurut Lambok, pengendalian harga cabai menjadi fokus utama Program Jaminan Stabilisasi Komoditi Pangan (Jaskop). Pasalnya, cabai sering menjadi penyumbang inflasi di Sumut.
“Di lapangan harga bisa Rp70 ribu per kilogram, lalu sebulan kemudian anjlok drastis. SDD hadir untuk mengantisipasi gejolak itu,” jelasnya.

Selain menyelamatkan petani dari kerugian, SDD juga menjaga daya beli masyarakat. Harga yang terlalu tinggi akan memberatkan konsumen, sementara harga terlalu rendah merugikan petani.
“SDD menjadi penyeimbang. Petani tidak perlu lagi memusnahkan tanaman saat harga jatuh, dan masyarakat tetap bisa membeli cabai dengan harga wajar,” tegas Lambok.

Pemprov juga menggandeng BUMD, khususnya PT Dhirga Surya, untuk memastikan keberlanjutan program.
“Ini bukan sekadar proyek pemerintah, tapi gotong royong. Dengan dukungan BUMD, kami optimistis stabilitas harga cabai bisa tercapai,” pungkasnya.

Share:
Komentar

Berita Terkini