Ketegangan pecah saat sekelompok pemuda yang diduga preman menghadang aksi warga. Mereka memaksa karyawan PT UG masuk ke area pabrik, hingga terjadi dorong-mendorong di depan pintu masuk perusahaan.
Ironisnya, aksi tersebut justru menjadi ajang kekerasan terhadap jurnalis yang tengah meliput. Puluhan pemuda tak dikenal menghalangi kerja wartawan.
Seorang jurnalis media online, DL, nyaris kehilangan ponselnya akibat aksi dorongan. Bahkan, seorang wartawan media cetak dan online terbitan Medan, ES, dipukul menggunakan helm oleh salah satu pelaku hingga mengenai wajah dan kepala.
Selain melakukan pemukulan, para pelaku juga melontarkan kata-kata kasar dan tantangan berkelahi. “Apalagi kau. Mau ribut lagi kau. Gak sor kau, main kita,” ujar DL menirukan ucapan seorang pria bertopi pet yang dikenal dengan panggilan Aseng.
Sementara itu, aparat kepolisian dari Polsek Patumbak dan personel Koramil 15/DT yang berada di lokasi justru terlihat hanya menyaksikan tanpa mengambil tindakan.
Akibat insiden tersebut, korban kekerasan, ES, mendesak Kapolsek Patumbak dan Koramil 15/DT segera menangkap pelaku serta menuntut pertanggungjawaban atas tindakan intimidatif yang dialaminya bersama jurnalis lain.
