MEDAN – Sepanjang tahun 2024, Pemko Medan gencar membangun dan memperbaiki jaringan drainase sekunder hingga tersier di berbagai kawasan kota. Ribuan meter saluran dibangun sebagai upaya berkelanjutan dalam menanggulangi banjir.
Sering muncul harapan: “Banjir Medan akan segera teratasi.”
"Namun faktanya, banjir masih terus terjadi. Dan kondisi ini menunjukkan bahwa persoalan banjir di Medan tidak sesederhana membangun drainase semata."terang TM Pardede selaku pemerhati Pembangunan Infrastruktur Sumatera Utara.
Karakter Banjir 2020 dan 2025 Berbeda
Banjir besar tahun 2020 dipicu oleh curah hujan tinggi di wilayah hilir, sehingga terjadi kombinasi banjir perkotaan dan banjir sungai.
https://www.poskotasumut.id/2025/11/atasi-banjir-di-pintu-tolwakil-ketua.html
Sementara banjir pada tahun 2025 terjadi akibat hujan ekstrem di wilayah hulu yang kemudian bergerak ke hilir dan menyebabkan limpahan air di Medan.
“Dimana saja hujan, Medan sama saja,” ujarnya, menggambarkan kondisi yang berulang.
Perbaikan Drainase Masif, Tapi...
Meski perbaikan drainase dilakukan hampir di seluruh penjuru kota, hasilnya belum mampu menahan limpahan air.
“Runoff terjadi di mana-mana, meluapkan semua drainase yang ada—baik yang lama maupun yang baru dibangun. Ada sungai yang tidak banjir, tapi drainase kita tidak kompak dengan sistem sungai,” terangnya.
“Kolam retensi di wilayah selatan pun tetap tenang, seperti kolam renang.”
Artinya, drainase dan sistem sungai tidak saling mendukung. Tidak ada integrasi.
Masalah Utama: Koordinasi & Tata Kelola
Sumber persoalan banjir Medan tidak hanya pada infrastruktur, tetapi juga koordinasi antar-tingkat pemerintahan dalam pengelolaan drainase dan sungai.
Dalam kerangka desentralisasi dan otonomi daerah, pembagian kewenangan sudah jelas diatur—terutama melalui:
UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
UU No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air
Namun pelaksanaannya belum terintegrasi secara efektif.
Karena itu, Medan perlu meninjau kembali sinergi antara:
Pemerintah pusat
Pemerintah provinsi
Pemerintah kota
Dalam pengelolaan drainase perkotaan dan sistem persungaian, agar kebijakan tepat sasaran dan mitigasi banjir berjalan komprehensif.
“Kita butuh kolaborasi yang solid untuk mencari solusi terbaik mengatasi banjir kota Medan.”ungkapny
