.png "Author Photo"){kind=small}
MEDAN - Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sumatera Utara melakukan silaturrahmi ke Balai Cipta Karya Sumut, Senin 6 November 2023.
Kunjungan Kadin yang langsung dipimpin Ketua Ferisal Mutyara didamping Wakil Ketua Bidang Infrastruktur dan PUPR Ucok Kardon, Ketua Umum Gapeksindo Sumut Erikson Lumban Tobing, Ketua Gapensi Sanggam Bakkara, Kadin Muda Josua Farera Pangaribuan, Jimmy Simbolon dan Bonny Lumban Gaol.
Pertemuan ini juga langsung diterima Kepala Balai Cipta Karya Safril Tansir. Dalam pertemuan tersebut, Ketua Kadin Sumut menyampaikan beberapa yang menjadi persoalan di tahun 2023. Dimana para pengusaha kontruksi yang tergabung di Kadin Sumut hanya sebagai penonton di rumahnya sendiri seperti Pembangunan Stadion Utama PON Sumatera Utara yg menelan anggaran hampir 600 Milyar yg berada di bawah Balai Cipta Karya dan proyek multi years Rp. 2.7 triliun yg berada di bawah naungan Pemprov Sumut.
"Kami (Kadin) bersama-sama dengan Asosiasi-asosiasi di bidang Kontruksi seperti Gapeksindo, Gapensi, Gapeksi, dan Inkindo, duduk bersama membahas terkait pembangunan infrstruktur di Provinsi yang dinilai sudah sangat "carut marut".ujar Firsal.
Kadin dan juga para Asosiasi Konstruksi, beberapa waktu lalu, telah melakukan pertemuan dengan Komisi D DPRD Sumut yang langsung diterima Ketua Komisi D DPRD Sumut Benny Sihotang dan membicarakan hal yang sama.
Dan, pertemuan tersebut diskor karena tidak mendapat jawaban dari dinas PUPR Sumut, dalam hal ini Sekretaris PUPR.
"Rapat terakhir diskor oleh Ketua Komisi D Benny Sihotang. Dan, akan dilanjut kembali dengan waktu yang tidak ditentukan. Serta diharapkan, pertemuan selanjutnya langsung dihadiri oleh Pj. Gubernur Sumut."ucap Ucok Kardon Selaku Wakil Ketua Bidang Infrastruktur Kadin Sumut.
Sementara itu, Ketum Gapeksindo yang juga Anggota Luar Biasa Kadin Sumut Erikson Lumban Tobing menambah kan, bahwa para balai PUPR jangan menutup mata dan hati terkait keberadaan kontraktor lokal, dimana saat ini sedang terjadi pesta pembangunan seperti contoh nya pembangunan venue untuk PON, jangan lah sampai kontraktor lokal hanya sekedar mentonton karena tidak adanya keberpihakan dari Para pemangku kebijakan kepada kontraktor lokal.tegas Erikson yang biasa dipanggil "Mentor" ini.
Senada dengan pak Erik, pak TM Pardede yg juga merupakan Anggota Luar Biasa Kadin Sumut menyampaikan bahwa yang terjadi saat ini adalah kontraktor lokal hanya dijadikan sebagai vendor bagi BUMN karya dan bukan sebagai Subkon yang nama perusahaan nya tercatat dalam kontrak utama, vendor tersebut tidak terjamin secara kontraktual dan tidak ada sangkut pautnya dengan kontraktor utamanya.
Sehingga, modal yang sudah dikeluarkan untuk pekerjaan tersebut belom tentu di kembalikan setelah kontraktor utama mendapatkan pembayaran dari pemberi kerja, jadi Subkon pun tidak resmi, terangnya.
Kepala Balai Cipta Karya Safril Tansir menyambut baik kunjungan silaturrahmi yang dilakukan Kadin Sumut dan para Asosiasi Jasa Kontruksi yang bergabung di Kadin Sumut. Dan sangat berterima kasih atas masukkan yang disampaikan. Kedepannya dapat bekerjasama dengan baik untuk dapat bersama sama membangun Sumatera utara.
