MEDAN - Untuk mensosialisasikan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang diselenggarakan oleh dua Propinsi Sumut dan Aceh, kepada masyarakat. Pj.Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni menggerakan sebanyak 500 becak dari 5 daerah, Medan,Binjai,Langkat,Deli Serdang dan Serdang Bedagai. Jum'at 2 Agustus 2024. di Halaman Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara, di Jalan Jendral Sudirman Medan.
Dalam sambutannya, Agus Fatoni menjelaskan, kita sengaja melibatkan 500 abang-abang becak. Sebab, ini merupakan langkah stragis untuk meningkatkan kesadaran dan seluruh masyarakat mendukung PON XXI yang akan diselenggarakan Sumut - Aceh, berjalan dengan sukses.
"Ini suatu kehormatan dan kebanggaan bagi masyarakat Sumatera Utara, agar bersama-sama ikut mensukseskan. Karena ini kesempatan yang baik bagi Sumatera Utara dan menunjukkan Sumatera Utara sebenarnya. Oleh karena itu, bagi, anak-anak muda dan masyarakat, mendaftarkan diri untuk menjadi voulenter untuk langsung terlibat baik sebagai kepanitianan atau ikut terlibat secara langsung dalam mensukseskan PON ke XXI di Sumut ini, dan di becak itu juga ada barcode yang bisa juga mendaftarkan sebagai voulenter "ucapnya.
Kemudian, Mantan Pj. Gubernur Sumatera Selatan ini juga mengatakan, kalau tujuan lainnya adalah pihak Pemprov Sumut juga ingin memcahkan rekor muri menjadi Voulenter terbanyak di Indonesia.
Selain menjadi voulenter, voulenter itu seperti abang-abang becak ini bisa menjadi duta, yang mana fungsinya bisa memberikan informasi-informasi terkait banyaknya objek Pariwisata di Sumatera Utara, seperti berastagi,Parapat dan lainnya.
"Kesempatan peristiwa PON ini kemungkinan akan terjadi 80 tahun lagi, baru Sumatera Utara ini mendapat gilirannya kembali. Oleh karenanya, jadikan kesempatan ini untuk pengalaman, berinteraksi dengan banyak orang,banyak pihak, ikut berorganisasi dengan banyak pihak, ikut bersama-sama dalam even besar ini yang diselenggarakan, yaitu PON XXI.'katanya.
Selanjutnya, Pj. Gubernur Agus Fatoni, melepaskan ratusan becak bermotor ini sambil menempelkan stiker berbarcode dan menyerahkan uang sebesar Rp.150 ribu sebagai pengganti transportasi abang-abang becak.