DPRD Sumut Nilai Disbudparekraf Letakan Angka di Anggaran Hanya Judul-Judulan Saja

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara menilai Dinas Kebudayaan Pariwasata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Sumut, meletakan angka -

Editor: PoskotaSumut.id author photo


MEDAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara menilai Dinas Kebudayaan Pariwasata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Sumut, meletakan angka - angka di mata anggaran hanya sebagai "Judul-Judulan" saja.

Pernyataan ini disampaikan Ketua Komis E DPRD Sumatera Utara Drs.H.Muhammad Subandi,ST,MM, seusai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinsbudparekraf Sumut, Selasa 4 Februari 2025, Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan.

Dikatakan Subandi, berdasarkan laporan yang disampaikan Kadis Budparekraf Zumri Sulthony, S.Sos,M.Si, sebenarnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan Dinas Budparekraf sangat minim. Dari dalam anggaran tersebut, hanya memenuhi judul-judul yang ada, misalnya yang sudah ada di nomenklatur.

“Tetapi kalau kita simak, apakah angka realisasi mampu dilaksanakan, saya yakin tidak mungkin. Karena, anggarannya sangat kecil. Misalnya ada kegiatan Melindungi budaya anggaranya dari 33 Kabupaten kota di Sumatera Utara hanya Rp. 14 juta, itu kan nggak benar dan artinya hanya judul-judulan saja. Oleh sebab itu, kedepannya di tahun 2025 ini, apalagi Dinas Kebudayaan ini sudah ada Menteri Kebudayaan, kemudian di ekonomi kreatif sendiri juga ada Menterinya sendiri, walaupun Pemerintahan atau Gubernur Sumatera Utara belum memisahkan,tapi anggarannya sudah disiapkan. Karena kita sudah punya kementeriannya sendiri, harus sudah dipersiapkan.”tegas Subandi.

Ditambahkannya, terkait program-program turunan dari pusat, kita buat disini. Misalnya, di Kebudayaan yang lagi giat-giatnya mendaftarkan kekayaan daerah ke Uniesco, apakah dalam bentuk benda,apakah dalam bentuk seni dan sebagainya.

“Ini tugas kita, tadi di dalam rapat saya kasih contoh misalnya, dari Sumatera Utara ada Tari Serampang Dua Belas, ini harus kita daftarkan ke Uniesco. Inilah tugas Dinas Kebudayaan. Oleh sebabnya, jangan meletakan angka-angka di anggaran asal jadi. Itu artinya, dia tidak mengikuti perkembangan situasi kondisi sekarang ini pemerintahan kita”ujarnya

Dijelaskannya, pemerintahan sekarang menempatkan kebudayaan itu, bahkan menempatkan satu Menteri, seharusnya kita bangga dengan budaya kita, kesenian kita. Jadi inilah menjadi kekayaan bangsa kita,itu harus kita hargai. Maka, kita berharap Disbudparekraf mengikuti alur.

“kalau Disbudparekraf Prov Sumut tidak sanggup mengikuti ini, mungkin diatidak bisa eksis di Sumut ini. Karena kita yakin Gubernur kedepan iniakan mengikuti apa yang ada di pusat. Dan, kita minta anggaran yang ada di Disbudparekraf Sumut, ditambah. Misalnya untuk kegiatan-kegiatan kebudayaan seperti, pesta-pesta budaya dengan delapan etnis yang ada. Kita kasih kesempatan semua daerah mengeksplor keudayaan dan keseniannya mereka masing-masing dan dibuat menjadi kelender even kegiatan tiap tahunnya. Sehingga bisa menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan kontribusinya ke Pemerintahan Sumut.terangnya

Anggota komisi E DPRD Sumut yang hadir dalam RDP tersebut, Ketua Komisi E Drs.H.Muhammad Subandi,ST,MM, Dr.dr.Hj.Meriahta Sitepu. M.K.M, Edi Surahman Sinuraya dan Pantut Banjarnahor. Sedangkan dari Disbudparekraf, Zumri Sulthony (Kadis) Ibnu Akbar (Sekretaris), HM. Rasadi Nasution (Ka.UPT Taman Budaya), Rachmat Hadi (Ka.Museum), Sylvia Lubis (Kabid BPK). (Lilik)


Share:
Komentar

Berita Terkini