MEDAN – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) terus memperkuat pelaksanaan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) program prioritas dalam mencapai hasil nyata yang berfokus pada peningkatan keamanan serta keterlibatan masyarakat dalam menjaga ketertiban umum dan pencegahan bahaya narkoba.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan politik (Kesbangpol) Mulyono pada Prescon yang digelar di ruang Dekranasda Pemprov Sumut, sembari menegaskan bahwa, keberhasilan program tersebut sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat.
“PHTC tidak akan berjalan efektif tanpa adanya rasa aman dan kepedulian sosial di tengah masyarakat. Karena itu, kita harus memastikan keterlibatan warga di setiap tingkatan,” ujarnya.
Ia menambahkan, Pemprov Sumut terus mendorong kolaborasi dengan para Bupati dan Wali kota agar proses sosialisasi dan pemantauan dapat dilakukan secara berjenjang, mulai dari kecamatan hingga ke desa.
“Para camat dan kepala desa / lurah diharapkan dapat meneruskan pesan pencegahan dan pengawasan di tingkat lingkungan. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih sadar akan bahaya narkoba dan ikut menjaga keamanan di wilayahnya,” ujarnya.
Selain penguatan di lapangan, Pemprov juga berinovasi melalui program edukasi digital. Bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, BNN, dan instansi terkait, Pemprov akan meluncurkan sosialisasi daring secara reguler untuk pelajar SMA/SMK di seluruh Sumut.
“Setiap dua minggu sekali akan ada pembekalan selama dua jam pelajaran secara online. Materinya meliputi wawasan kebangsaan, bahaya narkoba, kekerasan remaja, hingga literasi digital,” jelasnya.
Program ini diharapkan menumbuhkan kesadaran sejak dini di kalangan pelajar agar mereka terhindar dari pengaruh negatif narkoba dan siap menjadi generasi pemimpin yang berintegritas.
Selain pendekatan edukatif, Pemprov bersama aparat keamanan juga memperkuat langkah preventif di lapangan. Patroli rutin dilakukan bersama Polri dan Satpol PP, terutama pada malam akhir pekan untuk mencegah tindak kekerasan jalanan (begal) dan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
“Kami juga orang tua yang khawatir. Karena itu, pendekatan persuasif melalui sosialisasi harus seimbang dengan patroli keamanan di lapangan,” ungkapnya.
Pemprov berharap koordinasi lintas sektor, dari tingkat provinsi hingga desa, dapat terus berjalan konsisten agar pesan pencegahan narkoba benar-benar sampai ke masyarakat.
