DELISERDANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) bersama Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat mengidentifikasi lahan pertanian yang terdampak banjir dan tanah longsor di berbagai daerah. Hingga 6 Desember 2025, terdapat 38.878 hektare lahan pertanian terdampak, dengan 5.570 hektare mengalami puso, dan estimasi kerugian mencapai Rp1,132 triliun.
Data tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Sumut, Sulaiman Harahap, dalam Rapat Koordinasi Identifikasi Dampak Bencana Alam serta Percepatan Penyampaian Calon Petani dan Calon Lokasi, yang digelar di Aula Polbangtan Medan, Paya Geli, Sunggal, Deliserdang, Minggu (7/12/2025).
Pemprov dan Kementan Berkolaborasi Percepat Pemulihan
Sulaiman menegaskan bahwa kolaborasi Pemprov Sumut dengan Kementerian Pertanian merupakan langkah penting untuk menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan petani pascabencana.
“Kolaborasi dengan Kementan ini adalah bentuk komitmen pemerintah untuk meminimalkan dampak negatif bencana terhadap ketahanan pangan serta mempercepat pemulihan wilayah yang terdampak,” ujarnya.
Ia mencontohkan kondisi Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), di mana lahan persawahan berubah total menjadi hamparan tanah setelah diterjang banjir dan memerlukan biaya besar untuk dipulihkan.
Produksi Terancam Hilang 118 Ribu Ton
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (Ketapang) Sumut, Timur Tumanggor, menjelaskan beberapa komoditas yang terdampak banjir dan puso, antara lain:
-
Hortikultura
Akibat kerusakan tersebut, potensi kehilangan produksi diperkirakan mencapai 118.526,75 ton, dengan nilai kerugian total Rp1,132 triliun.
Pemprov Sumut Salurkan Cadangan Pangan dan Ajukan Bantuan Pusat
Timur memaparkan sejumlah langkah cepat yang telah dilakukan Pemprov Sumut pascabencana banjir dan longsor, yaitu:
-
Pendataan lahan sawah terdampak
-
Penyaluran 45 ton beras cadangan pemerintah provinsi ke 10 kabupaten/kota
-
Pengajuan permohonan bantuan cadangan pangan ke Bapanas
-
Alokasi bantuan cadangan pangan pusat sebanyak 2.258 ton
-
Bantuan benih untuk pemulihan lahan terdampak
-
1.500 hektare dari Pemprov Sumut
-
40.000 hektare dari Kementerian Pertanian
-
Kementan Siapkan Rehabilitasi Sawah dan Bantuan Benih
Staf Ahli Menteri Bidang Infrastruktur Pertanian, Ali Jamil, menegaskan bahwa Kementerian Pertanian akan membantu rehabilitasi sawah sesuai tingkat kerusakannya.
Ia meminta pemerintah kabupaten/kota melakukan pemetaan detail, apakah kerusakan sawah masuk kategori ringan, sedang, atau berat.
Untuk bantuan benih, Ali memastikan bahwa Menteri Pertanian telah menyiapkannya. Selain itu, bantuan pangan untuk daerah terdampak juga sudah dikirimkan melalui jalur laut.
“Bantuan pangan untuk Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh sudah dikirim melalui kapal. Untuk Sumut, bantuan akan bersandar di Pelabuhan Belawan,” jelasnya.
Rapat Dihadiri Forkopimda, Deputi Bapanas, dan Kepala Dinas Kabupaten/Kota
Rapat koordinasi tersebut turut dihadiri:
-
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilitas Pangan I Gusti Ketut Astawa
-
Direktur Polbangtan Medan Nurliana Harahap
-
Forkopimda Sumut
-
Kepala dinas pertanian dari kabupaten/kota terdampak
Pertemuan ini menjadi langkah awal dalam merumuskan upaya cepat untuk pemulihan sektor pertanian Sumut yang terdampak bencana.
