MEDAN - Universitas Sumatera Utara dengan tiga belas mitra meresmikan Studio Internasional sebagai fasilitas pembelajaran mahasiswa profesi arsitek pada Program Studi Pendidikan Profesi Fakultas Teknik USU. Peresmian Studio Intenasional tersebut dibuka langsung oleh Wakil Rektor III USU Prof Dr Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan SSi MSi Apt dan Dekan Fakultas Teknik USU, Dr Ir Fahmi ST MSc IPM di Gedung Departemen Arsitektur USU, 15 Maret 2023.
Studio bertaraf internasional ini dikembangkan menjadi salah satu program pendukung dalam menyukseskan slogan Rektor USU, Transformation Towards the Utimate. Prof Poppy menyambut mitra dan menjelaskan bahwa Studio Internasional ini digadangkan sebagai tempat transfer ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kompetensi, agar dapat bersaing di kancah internasional.
"USU sangat menyambut gembira dan bersyukur sekali dengan adanya studio internasional ini. Terimakasih sebesar-besarnya kepada mitra dan Prodi Pendidikan Profesi Arsitektur (PPAr), dan semua yang mendukung studio internasional ini. Studio Internasional menjadi tempat mahasiswa belajar dan meningkatkan kompetensi agar dapat diakui dalam kancah internasional" buka Prof Poppy dalam sambutannya.
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Arsitek Dr Ar Achmad Delianur Nasution ST MT IAI AA IAP GP juga menekankan pentingnya keberadaan Studio Internasional di PPAr karena selain menjadi ruang tempat belajar mengajar juga sekaligus menjadi show room teknologi fasilitas pembelajaran terkini dengan konsep kolaborasi para mitra pertama di Universitas Sumatera Utara.
"Penyebutan studio, bukan kelas, merujuk pada replika tempat arsitek profesional melakukan proses berkarya untuk menelurkan desain-desain terbaiknya. Selain kelengkapan fasilitas bertaraf internasional, proyek- proyek sayembara internasional yang dikerjakan mahasiswa Prodi Pendidikan Profesi Arsitektur juga menjadi latar belakang studio disebut sebagai Studio Internasional" jelas Dr Ar Achmad.
Kolaborasi
Kolaborasi mitra dalam pembangunan merupakan wujud kontribusi mitra-mitra kepada dunia Pendidikan tinggi, dalam bentuk pengenalan produk kepada mahasiswa profesi. Pengetahuan produk menjadi kebutuhan mahasiswa Pendidikan profesi arsitek sebagai bagian dari persiapan praktek dilapangan menuju arsitek profesional.
Rancangan desain interior studio internasional menggunakan gaya futuristik curveline sederhana dengan sentuhan lokalitas laser cutting ornamen Melayu, khas Tanah Deli.
Bahan utama interior adalah alumunium composite panel (ACP) dari produk Seven (PT. Gumapu Berkat Abadi), lampu penerangan dari Philips (PT. Asta Karya Indotama), partisi kaca dengan teknologi spider fitting dan pintu otomatis dari PT. Kenari Djaya Prima, AC pendingan ruangan dengan teknologi splitduck dari PT. Daikin Applied Solution Indonesia, Interactive White Board Android Supported Version 65 inches dari PT. Karido Mitra Internasional, Samsung Smart TV 50 inches QLEDb4K Q80B dari Reclea Brick, Laptop HP Pavilion Gaming 15dk2002TX i5 dari PT. Wavin Trading Indonesia, 20 set kursi dan meja studio dari Hight Point, Signage PPArs dari Kreasi Group, pintu darurat tahan api dari Dekkson Indonesia, 25 stop kontak dan jaringan dari Schneider Electric, pengecatan dinding oleh Nippon Paint (PT. Nipsea Paint and Chemical), studio ini juga dilengkapi HEVA filter dari Japan Air Filter yang menjadi satu-satunya studio dengan kemampuan Pandemic Ready di USU, yang keseluruhannya tertuang dalam MOU dan MOA.
Memorandum Of Understanding (MOU) antara mitra-mitra dengan USU ditandantangani langsung oleh pimpinan perusahaan dan rektor USU. Selanjutnya ditindaklanjuti dengan Memorandum Of Agreement Dekan Fakultas Teknik yang berkomitmen para mitra untuk memberikan sharing knowledge berupa perkuliahan tentang teknologi terbaru dari produknya.
Prof Poppy juga mengharapkan agar Studio Internasional PPAr FT bisa dimanfaatkan dan dijaga oleh seluruh civitas akademika di Fakultas Teknik, khususnya program studi Pendidikan Profesi Arsitektur.
"Harapan saya, studio ini dapat terus digunakan dengan baik, Sama-sama memiliki peran penting dalam memanfaatkan dan menjaga studio internasional ini," tutup Prof Poppy.(rel)