PALAS - Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) berbasis Kompetensi Pondok Pesantren Ruhul Islam Sialambue, Kabupaten Padanglawas (Palas) kembali menggelar pelatihan menjahit busana.
Kegiatan pelatihan menjahit pakaian dasar pria dan wanita dibuka secara resmi oleh Kakan Kemenag Palas, H.Abdul Manan,MA diwakili Kasi Pakis, Sahut Martua Lubis,S Ag, Rabu 3 Juli 2024 di Aula Ponpes tersebut.
"Peserta yang mengikuti pelatihan menjahit diharapkan memiliki kedisplinan dan tanggungjawab untuk menambah wawasan pengetahuan tentang cara menjahit pakaian dengan baik," kata Sahut Martua.
Ia mengingatkan,ada tiga kunci untuk mencapai sukses yang harus menjadi pedoman antara lain, disiplin, tanggungjawab serta bersyukur mendapat kesempatan mengikuti pelatihan.
Menurutnya, kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan akan menuai hasil yang baik.Dan sebaliknya tanpa disiplin akan sulit untuk mencapai keberhasilan.
Kata Sahut Martua, kegiatan pelatihan yang dibiayai oleh pemerintah harus kita syukuri karena mendapat kesempatan mengikuti pelatihan menjahit.
Ia juga memotivasi,peserta agar percaya diri serta optimis dalam mengikuti pelatihan agar dapat menjadi bekal untuk kedepan dan memiliki kemampuan dalam bidang menjahit pakaian.
Dikesempatan itu,Ketua Badan Silaturrahmi Pondok Pesantren Padanglawas ( BSPPL) H. Pauzan Hamidy Hasibuan mengapresiasi kegiatan pelatihan menjahit busana yang sudah dilakasanakan sebanyak empat kali di BLKK Ponpes Ruhul Islam Sialambue,Kecamatan Barumun.
Dikatakan, pelatihan menjahit busana merupakan suatu bentuk keperdulian pesantren dalam peningkatan SDM bagi masyarakat yang ada di sekitar lingkungan Ponpes.
"Kegiatan pelatihan ini merupakan program pendidikan diluar dari kegiatan santri Ponpes," katanya.
Sementara itu, Kadis Disnaker Palas, Ratna Dewi melalui Kabid Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja, Muhammad Idrisman Mandefa berpesan, peserta yang mengikuti pelatihan agar serius agar kedepan bisa mandiri dengan membuka usaha.
"Dengan bekal pengetahuan menjahit yang baik,tentu akan mampu bersaing dalam dunia usaha dan biasa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat," ucap Idrisman Mandefa.
Diharapkan, pengembangan diri untuk peningkatan SDM melalui jaringan media sosial ataupun tekhnologi yang sudah berkembang saat ini terkait program pelatihan, kursus atau pendidikan lainnya secara mandiri agar dapat diikuti untuk mendapatkan sertifikat kompetensi dari BNSP.
"Terus semangat,mengikuti program bantuan untuk menciptakan lapangan kerja. Peralatan mesin jahit dan dukungan bantuan dana lainnya yang berhubungan ( linier) akan mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Palas," ungkapnya.
Sebelumnya, Pimpinan Ponpes Ruhul Islam Desa Sialambue, Misbah Fuadi Hasibuan,S.Pdi berharap, melalui pelatihan ini dapat terjalin hubungan silaturrahmi dan sinergitas antara pihak Ponpes dan masyarakat.
Panitia kegiatan pelatihan, Henri Taufik Pasaribu menyebutkan, peserta kegiatan pelatihan dasar menjahit busana pakaian wanita dan pria berjumlah sekitar 16 orang.
"Pelatihan menjahit busana ini digelar selama 26 hari bagi peserta," pungkasnya. SUN
Keterangan Photo : Pimpinan Ponpes Ruhul Islam Desa Sialambue, Misbah Fuadi Hasibuan dikegiatan pembukaan pelatihan dasar menjahit busana pakaian pria dan wanita di BLKK Ponpes tersebut