Gapeksindo : Proses e-Purchasing 22 Paket Pekerjaan Jalan di PUPR Sumut tidak Ugal-Ugalan Seperti Proyek 2.7 Triliun

Gabungan Pengusaha Kontruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) Sumatera Utara (Sumut) tegaskan agar Rencana Umum Pengadaan (RUP) Pemprovsu ada total kur

Editor: PoskotaSumut.id author photo

                               Sekretaris Umum Gapeksindo Sumut Josua Pangaribuan

MEDAN - Gabungan Pengusaha Kontruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) Sumatera Utara (Sumut) tegaskan agar Rencana Umum Pengadaan (RUP) Pemprovsu ada total kurang lebih 22 paket pekerjaan jalan (diluar pekerjaan jembatan dan talud/turap) yang akan dilakukan lelang secara e-puchasing/e-catalog, tidak ugal-ugalan seperti seperti proyek Multi Years Centre (MYC) Rp.2,7 Triliun.

"Kali ini kita harus mengingatkan secara tegas kepada Kepala Dinas dan PPK di Pemprovsu agar tidak ugal-ugalan lagi dan melanjutkan praktek-praktek yang tidak baik, praktek-praktek dengan tindakan yang koruptif harus dihentikan agar sumut ini bisa kita perbaiki."tegas Sekretaris Umum Gapeksindo Sumut Josua Pangaribuan, Selasa 4 Juni 2024. 

Menurutnya, pekerjaan MYC 2,7 T yang carut marut ini menambah predikat buruk bagi Provinsi Sumatera Utara. yang mana proses lanjutan terkait dengan tanggungjawab untuk proyek 2,7 T ini baik dari BPK maupun dari APH pasti akan tetap berlanjut.

"Kita harapkan agar proses pemilihan pada sistem e-purchasing untuk 22 paket pekerjaan jalan yang akan dipilih melalui proses e-purchasing tidak diawali dengan tindakan yang terindikasi koruptif. Maka hasilnya juga tidak akan jauh jauh dari project 2,7 T yang saat ini sedang bermasalah."ujarnya lagi

Tindakan tindakan yang koruptif  lanjut Josua, harus kita lawan, pengusaha konstruksi lokal harus mulai berani dan menyuarakan ke Kepala Dinas atau PPK, bahwa mereka dan kita adalah mitra dan kita bukan anak buah mereka yang bisa mereka perintah sesuka hati mereka. 

"Kita memiliki peralatan, pengalaman dan modal kerja yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan itu. Sehingga, kita tidak harus menjilat dan tidak harus melakukan tindakan sogok - menyogok agar mendapatkan pekerjaan."ucapnya 

Share:
Komentar

Berita Terkini